Dasar-Dasar Manajemen Linux
User
Dalam system operasi Linux hak akses pemakai atau user dibedakan menjadi dua yaitu user biasa dan super user atau yang sering disebut root, dengan menggunakan hak akses super user, pengguna diperbolehkan untuk merubah, menambah, menghapus file konfigurasi system yang ada, perbedaan yang paling mendasar antara user biasa dan super user adalah penggunaan symbolnya, jika user biasa ditandai dengan symbol “$” sedangkan super user menggunakan symbol “#”
root@server:~#                                                        #super user pajar@server:~$                                                  #user biasa  |    
Setting IP Address dan DNS
Dalam system operasi Linux Ethernet Card akan diberi nama eth0, eth1, eth2, dan seterusnya, untuk mengetahui interface yang terpasang pada Linux pengguna dapat menggunakan perintah ifconfig, untuk  melihat interface eth0 secara khusus, dapat menggunakan perintah ifconfig eth0
root@server:~# ifconfig eth0
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr     00:0c:29:4a:20:6e      inet addr: 192.168.1.1     Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0      inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe4a:206/64 Scope:Link      UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500     Metric:1      RX packets: 14897 errors:0 dropped:0     overruns:0 frame:0       TX packetsL 13531 errors:0 dropped:0     overruns:0 carrier:0      collisions:0 txqueuelen:1000      RX bytes:9952103(9.5 MiB) TX     bytes:1801801(1.7 MiB)      Interrupt:19 Base address:0x2000  |    
Catatan: gunakan perintah ifconfig eth0 upuntuk mengaktifkan Ethernet Card, dan gunakan ifconfig eth0 down untuk menonaktifkan Ethernet Card.
Dalam system operasi Linux terdapat istilah IP Address Alias, IP Address Alias adalah sebuah kondisi dimana dalam satu Ethernet Card terdapat lebih dari satu IP Address yang digunakan, untuk membuat sebuah IP Address Alias pengguna hanya perlu menambahkan sub nomor di belakang nama interface asli, contoh : eth0:1, eth0:2, eth0:3 dan seterusnya. Gunakan perintah dibawah ini untuk memberikan IP Address secara cepat:
root@server:~# ifconfig eth0 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 up
root@serverL~#ifconfig eth0:1 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 up
namun perintah diatas mempunyai sebuah kelemahan dimana jika pengguna merestart komputer tersebut, maka konfigurasi yang sudah dilakukan tersebut akan menghilang, untuk melakukan konfigurasi IP Address secara permanen pengguna dapat menambahkan script berikut pada directory /etc/network/interfaces
root@server:~# nano /etc/network/interfaces
# The primary     network interfaces auto eth0 iface eth0 inet     static      address 192.168.1.1      netmask 255.255.255.0      network 192.168.1.0      broadcast 192.168.1.255      gateway 192.168.1.1      dns-nameservers 192.168.1.1      dns-search danker.com auto eth0:1 iface eth0:1     inet static         address 192.168.1.2      netmask 255.255.255.0  |    
Lalu lakukan restart untuk service networking dengan cara:
root@server:~# /etc/init.d/networking restart
dalam system operasi Linux untuk mengsetting DNS pada server tidak sama dengan menggunakan system operasi lain siperti Windows, untuk menambahkan DNS yang pada server, pengguna perlu membuka file resolv.confyang berada di directory /etc dan menambahkan DNSnya.
root@server:~# nano /etc/resolv.conf
search     danker.com nameserver     192.168.1.1  |    

No comments:
Post a Comment