Friday, May 3, 2013

Installasi Domain dan Subdomain


Installasi Domain dan Subdomain

Domain dan Subdomain
Domain Name Server adalah suatu metode yang mengkonversikan IP Address (numeric) suatu computer menjadi suatu nama domain (alphabet), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut.

Domain adalah adalah sebuah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasikan nama server computer, seperti web server atau email server di jaringan computer atau internet, sedangkan Subdomain adalah bagian dari sebuah nama domain induk, Subdomain umumnya mengacu kepada suatu alamat fisik di sebuah situs. Contoh saya memiliki sebuah Domain dengan nama danker.com,  danker.com ini adalah domain utama sedangkan Subdomainnya adalah encyclopedia.danker.com. biasanya, subdomain ada di depan domain dan dipisah dengan tanda titik.

Installasi dan Konfigurasi
Pada tahap pertama adalah melakukan pemasangan nomor IP Address pada system, pada waktu awal installasi Linux Debian, pengguna sudah melakukan pemasangan IP Address untuk eth0 yaitu: 192.168.1.1, IP Address tersebut akan kita jadikan sebagai Domain, untuk membuat Subdomain perngguna membutuhkan sebuah IP Address (Alias), untuk membuatnya kita harus mengkonfigurasi file interfaces yang berada pada directory /etc/network/.

root@server:~# nano /etc/network/interfaces

auto eth0
iface eth0 inet static
     address 192.168.1.1
     netmask 255.255.255.0
     network 192.168.1.0
     broadcast 192.168.1.255
     gateway 192.168.1.1
     dns-nameservers 192.168.1.1
     dns search danker.com
auto eth0:1                                                                      #ini configurasi IP untuk Subdomain
iface eth0:1 inet static
     address 192.168.1.2
     netmask 255.255.255.0

Setelah melakukan perubahan di interface, interface harus dipanggil lagi (restart) dengan cara:

root@server:~# /etc/init.d/networking restart

setelah melakukan konfigurasi di interfacenya, kemudian pengguna akan merubah file resolv.conf yang berada pada directory /etc/ dengan cara :

root@server:~# nano /etc/resolv.conf

search danker.com                                                              #domain
nameserver 192.168.1.1                                                 # IP eth0
 
jika pengguna ingin mengkoneksikan Linux ini dengan Internet, maka yang harus pengguna lakukan adalah memasukan IP DNS internet tersebut ke file resolv.confini.

Langkah selanjutnya adalah menginstall paket bind9 dan apache2 pada linux debian, bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9 ) adalah salah satu aplikasi yag sangat popular sebagai DNS server, dan hampir semua distro linux menggunakannya, selain itu konfigurasinya pun cukup mudah untuk dimengerti, biasanya paket bind9 dan apache2 sudah ada dalam DVD installannya, jadi pengguna hanya tinggal memasukan DVD tersebut, dan menginstallnya dengan cara :

root@server:~# apt-get install bind9 apache2

setelah paket terinstall, berikut ini adalah file-file penting yang akan di konfigurasi dalam DNS Server;
a.       /etc/bind/named.conf.local
b.      File forward
c.       File reverse
d.      /etc/resolv.conf

Membuat Zone Domain
Ini adalah salah satu bagian yang paling penting yaitu pengguna akan menentukan nama untuk domain dari server Debian nanti, untuk dapat membuat zone domain tersebut, pengguna harus masuk ke /etc/bind, dengan cara 

root@server:/etc/bind# cd /etc/bind

setelah masuk, kemudian edit file named.conf.local

root@server:/etc/bind# nano named.conf.local

#...
zone “danker.com” {                                                                   #zone domain pengguna
                type master;                                                                    #type master
                file “/var/cache/bind/db.danker”;                #lokasi file forward (db.danker)
};
zone”1.168.192.in-addr.arpa” {                                       #3 blok ip (dibalik)
                type master;                                                                     #type master
                file “/var/cache/bind/db.192”;                #lokasi file reserve (db.192)
};

Mengkonfigurasi File Forward dan File Reserve
Di dalam directory /etc/bind ada sebuah file yaitu db.local (file forward) dan db.127 (file reserve), pengguna dapat mengbackup terlebih dahulu file forward dan file reserve  seperti yang dicontohkan dibawah:

root@server:/etc/bind# cp db.local db.danker
root@server:/etc/bind# cp db.127 db.192

setelah mengcopy ke, konfigurasi ke dua file.

root@server:/etc/bind# nano db.danker
 
$TTL 604800
@    IN   SOA  danker.com. root.danker.com. (
                     2          ; Serial
                     604800          ; Refresh
                     86400      ; Retry
                     2419200    ; Expire
                     604800 )   ; Negative Cache TTL
;
@          IN   NS   danker.com
@          IN   A    192.168.1.1
www        IN   A    192.168.1.1
encyclopedia    IN   A    192.168.1.2


root@server:/etc/bind# nano db.192
$TTL 604800
@    IN   SOA  danker.com. root.danker.com. (
                     2          ; Serial
                     604800          ; Refresh
                     86400      ; Retry
                     2419200    ; Expire
                     604800 )   ; Negative Cache TTL
;
@          IN   NS   danker.com.
1          IN   A    danker.com.
1          IN   A    www.danker.com.
2          IN   A    encyclopedia.danker.com.


Setelah pengguna  mengconfigurasi file-file tadi, langkah selanjutnya adalah memindahkan file reserve dan file forward tersebut ke /etc/cache/bind dengan cara:
root@server:/etc/bind# mv db.danker /var/cache/bind
root@server:/etc/bind# mv db.192 /var/cache/bind
setelah itu restart deamon bind9 dengan cara:

root@server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart
Catatan: file forward adalah file yang berfungsi untuk mengkonversi dari DNS ke IP Address, sedangkan file reserve adalah file yang berfungsi untuk mengkonversi IP Address ke DNS.
 
Pengujian Via Localhost
Untuk mengtahui apakan domain dan subdomain yang pengguna buat berhasil atau tidak, bisa diketahui dengan perintah nslookupdari localhost ataupun dari client, contoh:
root@server:~# nslookup encyclopedia.danker.com
Server:              192.168.1.1
Address:        192.168.1.#53

Name: encyclopedia.danker.com
Address: 192.168.1.2
           
Pengujian Via Windows
Jika sebelumnya sudah melakukan pengujian via localhost, sakarang pengguna akan melakukan pengujian via windows melalui browser. Sebenarnya ketika penginstallan paket apache2  selesai, website dari server Debian sudah bisa dikunjungi melalui browser, namun masih berupa IP Address server tersebut, untuk melakukan pengujian arahkan browser ke domain yang sudah dibuat, dalam pembahasan ini adalah danker.com dan encyclopedia.danker.com: 

Installasi Domain dan Subdomain
Tampilan pada screenshot di atas menandakan bahwa Virtual Host yang digunakan masih berupa Virtual Default yang akan aktif secara otomatis. Untuk merubah Virtual Host default tersebut akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.

Untuk melihat Video Tutorial Installasi Domain dan Subdomain ini silahkan klik --> Video Tutorial Installasi Domain dan Subdomain

untuk melihat topologi yang digunakan pada tutorial ini silahkan klik disini --> topologi 

No comments:

Post a Comment